No comments yet

Ringkasan Artikel Pusat Sumberdaya Buruh Migran Juli-Agustus 2010

Pusat Sumberdaya Buruh Migran

Pada bulan Juli-Agustus 2010 pusat sumberdaya buruh migran menghimpun beberapa artikel pada portal http://buruhmigran.or id. Artikel  tersebut diproduksi oleh redaksi dan juga berasal daari berbagai kontributor jaringan di 10 kota di Indonesia.

Pusat Sumberdaya Buruh Migran adalah pusat pengelolaan, pendidikan dan advokasi yang bertujuan untuk memberikan dukungan pelayanan pengelolaan informasi dan advokasi kepada buruh migran dan keluarga buruh migran, maupun mantan dan calon buruh migran. Melalui media ini diharapkan buruh migran dapat meiliki sumber acuan pengetahuan yang akurat mengenai pelbagai proses terkait dengan migrasi untuk memperkecil kemungkinan terjadinya pelanggaran atas hak-hak buruh migran.

Kami mengundang partisipasi Anda untuk ikut terlibat dalam proses produksi dan pengelolaan informasi untuk mendorong perbaikan pada penanganan dan perlindungan buruh migran Indonesia.

Pada edisi bulan ini, beberapa artikel yang terunggah, antara lain:

1. Aman Mengirim Uang ke luar negeri
TKI yang hendak mengirimkan uang ke tanah air harus berhati-hati untuk memilih perusahaan jasa pengiriman uang. Pasalnya tidak semua penyelenggara jasa kegiatan usaha pengiriman uang (KUPU) tidak memiliki izin resmi dari pemerintah. Bank Indonesia (BI) pihak yang berwenang dalam hal ini, menemukan sekitar 60 penyelenggara KUPU non-bank tidak mengantongi izin resmi.
Selengkapnya klik Aman Mengirim Uang dari Luar Negeri

2. Membuat Paspor Secara Mandiri
Membuat paspor sendiri sebenarnya sangat mudah. Tentunya ada beberapa hal yang perlu anda ketahui sebelumnya. Akan kami berikan langkah-langkah yang  di tempuh dan apa saja yang diperlukan saat membuat paspor, berdasarkan pengalaman  kami pribadi. Selanjutnya, perhatikan langkah-langkah berikut ini..
Selengkapnya klik Membuat Paspor Secara Mandiri

3. Carut Marut Buruh Migran Potret Dunia Perburuhan di Indonesia
Banyaknya permasalahan yang dialami oleh buruh migran merupakan cermin dunia perburuhan di Indonesia. Hingga kini, buruh ditempatkan dalam posisi yang terpinggirkan, termasuk dalam kegiatan negosiasi dengan perusahaan. Hingga kini, kebijakan yang diambil pemerintah untuk menangani persoalan buruh belum serius, misalnya dalam urusan peningkatan mutu sumber daya manusia buruh. Pasokan tenaga kerja Indonesia didominasi oleh lulusan sekolah dasar ke bawah, yaitu sebesar 57,44 juta atau 49,52 prosen. Ironisnya, sumber daya yang dimiliki oleh unit-unit pelaksana teknis balai latihan kerja terbengkalai dan tidak terurus.
Selengkapnya Carut Marut Buruh Migran Potret Dunia Perburuhan di Indonesia

4. Benarkah Tuti Bunuh Diri

Tuti Sulastri (29), TKW asal Desa Gandrungmangu, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, yang meninggal di Singapura, Jum’at ini (30/07/2010) dikebumikan di Pemakaman Ciawitali, Gandrungmangu. Tuti yang berangkat menjadi TKW 6 bulan lalu, ditetapkan Rumah Sakit Singapura meninggal karena bunuh diri pada Minggu (25/07/2010).
Selengkapnya Klik Benarkah Tuti Bunuh Diri

5. Buruh Migran Ikut JMR 2010

Pusat Sumber Daya Buruh Migran (PSD-BM) terlibat dalam kegiatan Jagongan Media Rakyat (JMR) bersama 43 lembaga lainnya di Yogyakarta, 22-25 Juli 2010. JMR merupakan kegiatan pertukaran gagasan dan informasi antarlembaga yang bergelut di dunia media massa.
Selengkapnya klik Buruh Migran Ikut JMR 2010

6. Seruni: Kampanye Buruh Migran di Yogyakarta

Rombongan Kelompok Peduli Buruh Migran, Seruni Banyumas telah tiba di Yogyakarta, Rabu sore (21/7/2010). Rombongan Seruni dipimpin langsung oleh Ketua Seruni, Lily Purwani (32), bersama dengan Aditya Megantara, Vina, dan Yanti. Seruni merupakan kelompok yang beranggota warga mantan buruh migran di Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.

Selengkapnya klik Seruni, Kampanye Isu Buruh Migran di Yogyakarta

7. Mengelola Informasi, Membela Buruh Migran

Kegiatan Jagongan Media Rakyat pada 22-25 Juli 2010 akan ikut dimeriahkan oleh pegiat Pusat Teknologi Komunitas (PTK) dari jaringan Rumah Internet untuk TKI (Mahnettik) dan infest Yogyakarta selaku pengembang dan pengelola pusat sumberdaya online (http://buruhmigran.or.id).

Selengkapnya klik Mengelola Informasi, Membela Buruh Migran

8. Pemerintah tidak Serius Tangani Buruh Migran
Isu buruh migran selalu menjadi fokus kampanye para aktor politik menjelang pagelaran perhelatan politik. Selepas itu buruh migran akan kembali menjadi cerita sunyi. Dilupakan, atau tidak diingat kembali. Berita yang terdengar hanya soal kekerasan. Selebihnya pembiaran yang dilakukan negara atas orang-orang yang disebut-sebut pahlawan devisa ini.

Selengkapnya klik Pemerintah Tidak Serius Tangani Buruh Migran

9. Mengenal Istilah Perdagangan Manusia

Perdagangan manusia (trafficking) mungkin sering diketemukan di berbagai sumber informasi. Meski demikian, pengertian dasar istilah ini masih kerap disalahpahami atau belum dimengerti dengan baik. Terkait dengan buruh migran, istilah ini pelu diketahui secara jelas agar buruh migran dapat memahami apakah perlakuan yang diterima dari perusahaan penyalur tenaga kerja Indonesia (PJTKI) […]
Selengkapnya klik Mengenal Istilah Perdagangan Manusia (Trafficking)

10. Kerja Ratifikasi Protokol Internasional Masih Ompong

Pemerintah Indonesia telah meratifikasi sejumlah protokol internasional yang terkait dengan diskriminasi, seperti Konvensi untuk Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan dan berbagai Konvensi ILO. Ironisnya, penerapan kebijakan masih mengandung semangat diskriminasi bahkan kebijakan penempatan buruh migran sudah mengarah pada kebijakan perdagangan manusia.

Selengkapnya klik Kerja Ratifikasi Protokol Internasional Masih Ompong

11. Pemerintah Jangan Abaikan Persoalan Buruh Migran

Persoalan buruh migran telah menjadi bahan perbincangan forum-forum internasional. Masyarakat internasional menganggap buruh migran sebagai entitas sosial yang dalam sejarah kemanusian senantiasa menghadapi tantangan rasialisme, perbudakan, diskriminasi dan bentuk-bentuk tindakan intoleransi lainnya.

Selengkapnya klik Pemerintah Jangan Abaikan Masalah Buruh Migran

12. Asian Foundation Dukung Pengembangan Ekonomi Mikro Buruh Migran

Asean Foundation mendukung pengembangan ekonomi usaha kecil (mikro) lewat pelatihan keterampilan komputer. Jenis keterampilan yang diberikan mendukung para wiraswastawan usaha kecil bisa mengembangkan usahanya dengan cara manajemen modern.
Selengkapnya klik Asean Foundation Dukung Pengembangan Ekonomi Mikro Buruh Migran

13. Seruni Kembangkan Kerajinan Kain Flanel

Paguyuban Peduli Buruh Migran dan Perempuan (Seruni) kembangkan seni kerajinan kain flanel. Aneka pernak-pernik tercipta dari kelincahan anggota-anggota Seruni yang semuanya adalah bekas buruh migran.
Selengkapnya klik Seruni Kembangkan Kerajinan Kain Flanel


14. Seruni Berdayakan Buruh Migran Melalui Pemberdayaan Ekonomi

Paguyuban Seruni di Banyumas memberdayakan para buruh migran lewat kegiatan perekonomian. Buruh migran dilatih membuat ketrampilan tangan seperti pemanfaatan kardus, serabut gergaji, daun duku, pelepah pisang, dan lainnya menjadi kerajinan yang cantik.

Selengkapnya klik Seruni Berdayakan Buruh Migran Melalui Pemberdayaan Ekonomi

15. Seruni Tangani 13 Kasus Buruh Migran
Paguyuban Peduli Buruh Migran dan Perempuan (Seruni) Banyumas selama 2010 menangani 13 kasus yang dialami oleh buruh migran di Banyumas. Kasus-kasus itu tersebar di 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Baturaden, Cilongok, Kembaran, Sokaraja, dan Sumbang.

Selengkapnya klik Seruni Tangani 13 Kasus Buruh Migran

16. Cara Bermigrasi yang Aman

Menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah salah satu alternatif untuk memperoleh pengasilan ketika sudah tak tersedia lagi lapangan pekerjaan di negeri sendiri. Bahkan menjadi TKI dapat mengasilkan uang yang berlebih karena nilai tukar mata uang asing lebih unggul dibanding Rupiah. Untuk menjadi TKI, bisa melalui perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang dikelola oleh pemerintah […]

Selengkapnya klik Cara Bermigrasi yang Aman

17. Pesan Instan Alat Komunikasi Buruh Migran
Aplikasi pesan instan (instant messenger) seperti Yahoo Messenger, Skype, GoogleTalk, dan Meebo merupakan alat komunikasi yang murah dan praktis. Aplikasi pesan instant ini sangat populer di dunia internet karena mampu menjembatani komunikasi lintas negara dan benua. Berbekal koneksi internet berpita rendah sekalipun (low bandwith), aplikasi ini dapat digunakan.

Selengkapnya klik Pesan Instan Alat Komunikasi Buruh Migran

18. Kesalahan-kesalahan Penanganan Buruh Migran Indonesia

Banyak tindakan yang telah diberikan pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat untuk mengatasi masalah buruh migran. Ada yang membawa hasil baik, namun sebagian besar masih gagal. Hingga kini sektor buruh migran masih dihantui monster kekerasan, penipuan, dan pelecehan seksual. Mengapa demikian?

Selengkapnya klik Kesalahan-Kesalahan Penanganan Buruh Migran di Indonesia

Hormat Kami

Fika Murdiana Rachman
Pengelola

———————————————–
Pusat Sumberdaya Buruh Migran

d/a Infest Yogyakarta

Jl. Veteran Gg. Janur Kuning No. 11 A Pandean Umbulharjo Yogyakarta 55161
Telp/Fax: 0274-372378
email: redaksi@buruhmigran.or.id website: http://buruhmigran.or.id

————————————————
Tentang Pusat Sumberdaya Buruh Migran

Pusat Sumber Daya Buruh Migran (Migrant Worker Resource Centre) merupakan program dukungan informasi dan komunikasi untuk peningkatan mutu calon atau tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri. Program dukungan ini memungkinkan para buruh migran saling berkomunikasi dan bertukar informasi dengan sesama buruh migran, keluarga, organisasi nonpemerintah, dan lembaga-lembaga pemerintah.

Portal ini merupakan sistem pengelolaan informasi dikelola oleh 14 Pusat Teknologi Komunitas (PTK) Mahnettik di seluruh Indonesia. Portal merupakan sarana untuk mengarusutamakan isu-isu buruh migran dengan cara padang yang memberdayakan. Jaringan PTK Mahnettik tersebar di:

1. PTK Mahnettik Cirebon
2. PTK Mahnettik Sukabumi
3. PTK Mahnettik Cianjur
4. PTK Mahnettik Malang
5. PTK Mahnettik Blitar
6. PTK Mahnettik Kulonprogo
7. PTK Mahnettik Banyumas
8. PTK Mahnettik Cilacap
9. PTK Mahnettik Lombok Barat
10. PTK Mahnettik Lombok Tengah
11. PTK Mahnettik Lombok Timur
12. PTK Mahnettik Sumbawa
13. PTK Mahnettik Flores Timur

Buruh Migran Indonesia tersebar di pelbagai negara dengan jenis perlindungan hukum yang tidak jelas. Sejumlah kasus kekerasan yang berujung pada gangguan psikis, cidera fisik, dan kematian berlangsung begitu saja tanpa adanya perlindungan yang memadai dari pemerintah.

Buruh Migran Indonesia melihat banyak keterbatasan yanng dimiliki oleh oleh buruh migran, terkait dengan tatacara pendaftaran paspor, visi, budaya negara tujuan dan penipuan.

—————————————————————-
Dukung Kami

Anda dapat terlibat lebih jauh dalam pengelolaan informasi buruh migran dan dukungan lainnya untuk membantu perbaikan pelayanan dan perlindungan terhadap buruh migran dengan berkontribusi dalam layanan kami. Info tersebut tersedia pada Pusat Sumberdaya Online kami di alamat http://buruhmigran.or.id

—————————————————————-
Disclaimer
Segala bentuk tulisan dalam website ini, kecuali dengan catatan lain, menggunakan lisensi Creative Common (CC). Segala kritik dan saran dapat dilayangkan melalui surat kepada kami melalui alamat yang tertera.

Post a comment

You must be logged in to post a comment.