Bali — Yayasan Tifa Jakarta mengadakan kegiatan penguatan kapasitas pengelolaan Pusat Teknologi Komunitas Rumah Internet untuk TKI (PTK Mahnettik) yang difasilitasi oleh Infest Yogyakarta (4-7 Desember 2012). Kegiatan yang berlangsung di hotel Atanaya Bali ini diikuti oleh lima PTK Mahnettik yang berada di wilayah Lombok Timur, Sumbawa, Kupang, Flores dan Belu. Kegiatan Lokakarya ini diselenggarakan untuk membantu Mitra Yayasan Tifa pengelola PTK Mahnettik dalam perencanaan dan pengembangan PTK Mahnettik.
Lokakarya yang menjadi bagian dari program Yayasan Tifa tentang Pengurangan Kemiskinan Melalui Migrasi Tenaga Kerja yang Aman (Poverty reduction through safety in migration) difasilitasi oleh Muhammad Irsyadul Ibad (29), direktur eksekutif Infest Yogyakarta, dan Budhi Hermanto (37), spesialis pendampingan masyarakat. Fokus utama kegiatan ini adalah untuk membangun kapasitas pengelolaan PTK Mahnettik, pemetaan isu, perencanaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Menurut Wirawan, Spesialis Bidang Penanganan Akses untuk Keadilan Yayasan Tifa, lokakarya ini dilaksanakan untuk membangun visi PTK Mahnettik yang baru yang bisa menjawab kebutuhan komunitas buruh migran.
“Saatnya Mahnettik membangun visi dan cara kerja baru,” tegas Wirawan.
Menurut Ibad, Fasilitator dari Infest Yogyakarta, PTK Mahnettik yang baru idealnya menjadi organisasi yang memiliki tiga kapasitas, yaitu PTK sebagai organisasi pembelajar; Mahnettik sebagai kerja kolaboratif berjaringan; dan kinerja berbasis data. Konsep organisasi pembelajar diharapkan mampu mendorong Mahnettik menjadi bagian dari gerakan pemberdayaan masyarakat.
Sebagai tindak lanjut, kegiatan ini akan menghasilkan rancangan sistem berbasis website yang berfungsi untuk mempermudah kinerja Mahnettik sebagai organisasi jaringan. Sistem yang akan dikembangkan oleh Infest Yogyakarta ini akan menjadi alat kerja bersama jaringan kerja PTK Mahnettik.