Kelahiran Knowledge Management (KM) sebenarnya beriringan dengan fase dalam peradaban manusia, tapi kita tidak menyadarinya. Jika diartikan apa itu KM?, maka bisa dikatakan bahwa KM merupakan sebuah konsep yang mengatur alur informasi menjadi pengetahuan dengan tujuan agar bisa digunakan untuk orang banyak. KM juga bisa diartikan sebagai sebuah sistem, karena mengatur tentang tata penyimpanan virtual yang mencakup informasi. Bisa juga disebut sebagai sebuah pendekatan, karena KM digunakan untuk mengelola informasi menjadi aliran pengetahun dan dijadikan untuk pengambilan keputusan.
Penggunaan KM dalam organisasi ternyata pada pengapalikasikannya tidak semudah menuliskannya. Kita harus memiliki pengetahuan tentang cara membaca, memetakan dan menghitung. Setelah memiliki pengetahuan tersebut, apakah kita memiliki keberanian untuk membagikannya?.
Karena karakter dari pengetahuan sendiri tidak terbatas sedangkan kemampuan manusia ada batasnya maka pengetahuan tidak berkurang jika dibagikan, mengingat banyak pengetahuan yang telah hilang akibat tidak berjalannya proses sosialisation, ekternalisation, combination, dan internalization (SECI).
Semangat KM yang bertujuan untuk fasilitasi, meminimalisr hilangnya pengetahuan, menggali sumber daya pengetahuan, dan penggabungan metode. Pengetahuan tersebut diekstrenalisasikan dalam bentuk sederhana agar mudah diikuti oleh individu yang berada di sebuah organisasi.
Tidak bisa dinafikan, bahwa kecangguan merupakan salah satu kendala bagi sebuah organisasi untuk bekembang. Sikap Individu yang merasa tidak berkompeten dan tertutup harus dihilangkan agar organisasi bisa tumbuh dengan sehat. Kendala tersebut bisa juga akibat dari budaya organisasi, baik yang tampak maupun tak tampak. Hal itu perlu disharingkan oleh individu dalam organisasi, sebelum menjadi “api dalam sekam”.
Pemanfaatan KM untuk organisasi bertujuan untuk menciptakan metode menyelesaikan pekerjaan lebih sistematis dan lebih cepat, melahirkan sebuah strategi agar dapat “berperang” dengan baik, Menembah “memori” pengetahuan organisasi agar dapat berkontribusi pada pengetahuan dan menghasilkan produk layanan yang akan digunakan untuk berbagai lapisan masyarakat.
Selain untuk organisasi, KM juga bermanfaat untuk individu, agar untuk mempermudah mengerjakan tugas, menjadi perekat dalam membangun ikatan, mengup-date pengetahuan, dan menjadi sebuah tantangan.
Setelah pengetahuan merata pada individu dalam organisai, maka organisasi nirlaba yang sehat akan hadir, dan impian akan menjadi nyata.
Saat ini kita berbagi pengetahuan, semoga besok kita bisa berbagi mimpi. Bukankah mimpi dikatakan nyata jika kita ada di dalamnya?.