Infest mengikuti kursus pengelolaan pengetahuan yang dilaksanakan oleh Combine Resource institution (CRI). Kurusus dilaksanakan pada hari senin sampai jum`at dari1-5 Nopember 2010. Setiap harinya kursus dilaksanakan pada pukul 09.00-16.00 WIB, bertempat di Banaran cafe, jl. Urip sumohajo Yogyakarta. Pemateri dalam kursus tersebut adalah Idaman andarmosoko dan peserta merupakan perwakilan dari CRI, Aliansi Jogja untuk Indonesia damai (Aji Damai), PKBI DIY, Satunama, IRE, KMP, Kaukus 17++, dan infest.
Hari pertama (1/11), pemateri memaparkan konsep dasar knowledge management (KM). Hari kedua (2/11), dijelaskan tentang proses manajemen organisasi. Hari ketiga (3/11), peserta diberi tugas untuk kembali ke lembaga masing masing supaya berinteraksi dan mempraktekan pengonaan pendekatan sosialization, externalization, combination, internalization (SECI), dan Improvisai serta inovasi terjadi jika siklus SECI tersebut tidak terputus. Hari keempat (4/11), setiap peserta memaparkan tentang lembaganya dengan menggunakan bangunan kosep KM dan proses KM. Hari kelima (5/11), pemateri memaparkan tentang cara membaca Communites of Practise (CoP) dengan menggali persoalan dan alur dari data di sebuah komunitas.
Proses kursus dalam setiap harinya peserta diajak untuk melakukan key Learning Point (KLP) yang meliputi: pertama, Apa pelajaran terpenting atau menarik yang didapatkan?, Kedua, Hasil tersebut akan digunakan untuk apa diorganisasi anda?, ketiga, tanntangan/hambatan yang akan muncul bila anda menerapkan ide tersebut?.
“Hiduplah mengalir seperti air, dan hanyutlah maka kamu akan menjadi yang terbawah, apakah kau mau?” ungkap Idaman pada saat membuka kursus pengelolaan pengetahuan. Pada kursus ini peserta mendapatkan gambaran tentang proses kursus yang dijalankan dengan kemasan yang menarik, sehingga peserta tampak serius meleawati setiap sesinya, dan secara lebih luas peserta dapat mengetahui proses pembelajaran mengenai pengeloaan pengetahuan.
pada kursus tersebut juga peserta akhirnya mempunyai beberapa konsep kinerja organisasi masyarakat sipil yang kokoh, juga memiliki pengertian dasar tentang informasi, keputusan, dan manajemen organisasi sebagai bahan dasar perjuangan di lembaga masing-masing.