Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memelopori gerakan Keluarga Berencana di Indonesia. Pada Rabu (21/3/2018) di kantor Infest Yogyakarta, PKBI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama Infest mendiskusikan rencana membangun ruang belajar bersama atau laboratorium bersama, khususnya untuk pembelajaran pada isu desa dan kesehatan reproduksi (Kespro).
Pembahasan tentang rencana membangun ruang belajar bersama telah dilakukan Infest Yogyakarta bersama PKBI DIY Pusat sejak akhir tahun 2017. Namun, pertemuan kali ketiga ini menjadi sangat berbeda karena melibatkan Para Ketua Cabang PKBI di Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Sleman, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta. Pertemuan ini merupakan kali ketiga antara Infest Yogyakarta dan PKBI DIY Pusat. Kehadiran mereka juga memperkaya informasi dalam diskusi tentang pembelajaran di masing-masing daerah.
Berdasarkan informasi pembelajaran di desa-desa dampingan, PKBI pada umumnya bukan hanya fokus pada isu Kespro. Lebih dari itu, PKBI juga melakukan pengorganisasian pada isu desa. Seperti pengalaman yang diceritakan oleh Eko Priyanto, Ketua Cabang PKBI Kulon Progo. Saat ini Eko juga terlibat dalam proses pendampingan penyusunan perencanaan pembangunan jangka menengah desa (RPJMDesa) serta perumusan beberapa Peraturan Desa (Perdes) di salah satu desa di Kabupaten Kulon Progo. PKBI juga telah melakukan observasi di 20 desa di Kabupaten Kulon Progo di awal persiapan sosial program Kespro.
“Kini isu pengorganisasian berkembang pada isu desa, termasuk isu anggaran desa dan perencanaan pembangunan desa,” ungkap Eko.
Meskipun fokus utamanya adalah isu Kespro, namun dalam perkembangannya masing-masing pengurus cabang memiliki strategi beragam. Kalau di Kulon Progo sudah mulai pendampingan pada isu desa, di Gunung Kidul ada Forum Advokasi Perempuan (FAP), di Sleman pada isu Desa Tanggap Bencana (Desantana), di Bantul terkait advokasi anggaran, dan di Kota Yogyakarta terkait pengorganisasian remaja, pendampingan untuk kelompok marginal, advokasi kebijakan, dan sejumlah kegiatan kampanye pentingnya Kespro.
Infest Yogyakarta telah merespon baik inisiasi membangun ruang belajar bersama dalam sebuah “laboratorium bersama”. Menurut M. Khayat, Manager Program Infest Yogyakarta, melalui inisiasi “laboratorium bersama”, bukan kedua lembaga akan saling belajar sesuai dengan pengalaman dan kapasitasnya masing-masing.