Takalar – Sebanyak 20 Kader Pembaharu Desa Kalukubodo, Kecamatan Galesong mengikuti pelatihan pemetaan aset dan potensi desa. Pertemuan yang digelar selama dua hari ini (1-2/7/2015), para kader Pembaharu Desa membahas hasil pemetaan aset desa yang telah dilakukan sebelumnya. Para kader pembaharu desa saling berdiskusi untuk merinci sekaligus melengkapi data aset yang telah dikumpulkan. Tim dibagi menjadi tiga kelompok disesuaikan dengan dusun masing-masing yakni Dusun Kalukubodo, Kampong Pabilaya, dan Pa’batoang.
Menurut Syahribulan Palemmai selaku penanggungjawab program desa Infest di kabupaten Takalar, kegiatan pemetaan aset merupakan bagian dari pemetaan apresiatif. Sebelumnya, selama 2 minggu, para kader desa melakukan identifikasi aset dan potensi di desa. Untuk mendapatkan data yang tepat, para kader pembaharu desa bekerjasama dengan para kepala dusun dan melakukan wawancara.
“Diteruskan dengan visualisasi aset desa pada peta desa. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan gambaran terkait kondisi dan aset yang dimiliki oleh desa,” terang Syahri.
Daftar aset yang berhasil didata oleh kader Pembaharu Desa Kalukubodo meliputi aset sumber daya alam, fisik, finansial, sosial, kelembagaan, spiritual dan budaya. Hasil dari pemetaan sosial akan menjadi dokumen desa sebagai rujukan dalam perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan di desa.
Di hari kedua, kelompok dari masing-masing dusun turut melibatkan warga untuk melihat dan mencocokkan hasil pendataan. Setelah mendapatkan masukan dari warga, kader pembaharu desa berkesempatan memperbaiki data yang sudah disusun.
Menurut Kepala Desa Kalukubodo, Abd. Gaffar Rate pemetaan aset yang diikuti oleh kader pembaharu desa sangat bermanfaat bagi desa. Sebagai desa baru, pembelajaran yang diikuti oleh para kader Pembaharu Desa mampu menumbuhkan motivasi. “Walaupun desa baru namun tidak ketinggalan dalam mengidentifikasi aset yang dimiliki desa. Sehingga, mampu membuka wawasan kita ke depan untuk berkembang,” ujar Abd. Gaffar.
Potensi kawasan pesisir
Laut dan pantai adalah salah satu sumber penghidupan warga di Kabupaten Takalar. Begitu pula bagi warga Desa Kalukubodo. Misalnya, di Dusun Pa’batoang yang menjadi denyut nadi perekonomian Desa Kalukubodo. Di tempat inilah, setiap harinya, terjadi transaksi antara nelayan dengan pedagang. Di Dusun Pa’batoang, nelayan terorganisir dalam kelompok nelayan. Hasil tangkapan nelayan dibawa ke Beba, tempat pelelangan ikan terbesar di kabupaten Takalar.
Salah satu kader pembaharu desa, Dg Sila mengungkapkan bahwa desanya memiliki potensi yang belum dikelola. Desa Kalukubodo, menurutnya, bisa menjadi desa mendiri dengan mengembangkan potensi wisata pantai. Pengelolaan wisata pantai bisa dilakukan oleh warga bersama pemerintah desa. Ia pun menaruh harap kepada pemerintah desa untuk berkomitmen memanfaatkan data hasil pemetaan aset untuk perencanaan pembanguunan desa.
“Pak desa (kepala desa) harus berkomitmen memprioritaskan aset yang sudah teridentifikasi selama dua hari ini. Sehingga proses perencanaan pembangunan kedepan lebih baik,” ujarnya.