Kuala Lumpur — Infest Yogyakarta, dengan dukungan Yayasan Tifa dan Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI BHI) Kementrian Luar Negeri, mengadakan kegiatan lokalatih penguatan kapasitas komunitas buruh migran di Kuala Lumpur. Kegiatan yang berlangsung 1 hari ini bertujuan untuk membangun komunitas informasi buruh migran Indonesia (BMI) di Malaysia. Kegiatan ini juga turut melibatkan perwakilan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Malaysia.
Fokus lokalatih ini adalah penguatan kapasitas pengelolaan informasi bagi BMI di Kuala Lumpur dan sekitarnya. Diikuti oleh 13 orang peserta, kegiatan ini membentuk komunitas Informasi BMI Malaysia yang bertujuan untuk memperluas akses informasi publik bagi BMI di Malaysia sebagai salah satu negara penempatan BMI terbesar. Lokalatih ini merupakan bagian pertama dari seri lokalatih yang akan diselenggarakan oleh Infest selaku pengelola Pusat Sumber Daya Buruh Migran (PSDBM).
Menurut Tanti Budhi Suryani, Project Officer Akses Informasi Yayasan Tifa, kegiatan ini merupakan bagian dari kerja bersama masyarakat sipil untuk memastikan hak informasi diperoleh secara merata oleh setiap kalangan. Akses informasi diharapkan mampu memperbaiki situasi penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia di luar negeri, termasuk Malaysia.
“Pelatihan ini semoga bisa menjadi bagian dari penguatan akses informasi bagi kawan-kawan buruh migran di Malaysia. Terbukanya akses informasi diharapkan dapat mendorong perbaikan tata kelola perlindungan pekerja migran Indonesia di Malaysia,” jelas Tanti.
Mujtaba Hamdi (36) dan Irsyadul Ibad (31), fasilitator lokalatih, mentitikberatkan pentingnya peran pekerja migran Indonesia dalam memperjuangkan hak informasi. “Pekerja migran harus menjadi bagian utama yang bergerak untuk memperjuangkan akses informasi yang lebih baik di luar negeri bagi warga Indonesia yang bekerja,” tegas Mujtaba.
Turut hadir dalam kegiatan ini Dino Wahyudiono, Koordinator Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Secara partisipatif, Dino turut menjadi bagian dari pelatihan ini untuk menjawab pelbagai pertanyaan peserta berkaitan dengan pelayanan dan perlindungan pekerja migran yang dikelola oleh KBRI.
Kegiatan ini menghasilkan beberapa rencana tindaklanjut, yaitu:
- lokalatih pengelolaan informasi buruh migran yang akan diselenggarakan pada 11 dan 12 Oktober 2014;
- Kerjasama multipihak antara PSDBM, komunitas dan KBRI Kuala Lumpur untuk menyediakan informasi penting terkait dengan migrasi ketenagkerjaan;
- Optimalisasi peran komunitas dalam pengelolaan dan penyebarluasan informasi sebagai bagian dari gerakan solidaritas pekerja migran di luar negeri;