Rencana program migrasi Bantul Goes Open Source (BaGoes) mulai didiskusikan bersama antara infest dan Komunitas Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Yogyakarta (2/6/2011). Diskusi dilangsungkan di kantor infest, Jalan Veteran 11A Pandeyan Umbulharjo Yogyakarta.
==
Diskusi tersebut merupakan lanjutan dari kegiatan penyusunan kerangka acuan bersama untuk program migrasi perangkat lunak sumber terbuka (open source) di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Bantul. Program bersama yang didukung oleh Yayasan Air Putih ini telah mendapat dukungan positif dari Pemda Bantul yang diwakili oleh Kantor Pengolahan Data dan Telematika (KPDT) Kabupaten Bantul.
==
Pembicaraan dimulai dengan penyampaian hasil penjajakan dengan pihak KPDT, tahap teknis migrasi, dan penyesuaian hasil capaian program. Beberapa pegiat KPLI melanjutkan diskusi dengan menyampaikan catatan dan pengalaman melakukan migrasi open source di Pemerintah Kota Yogyakarta, kemudian dipetakan bersama motif dan capaian-capaiannya.
==
“Ada pelbagai kendala dalam proses migrasi yang dilakukan di Pemkot Yogyakarta, salah satunya adalah tidak adanya tenaga dukungan teknis (help desk) yang dipersiapkan secara khusus” tutur Aji, salah satu pegiat KPLI Yogyakarta.
==
Pengalaman dan temuan persoalan proses migrasi di lingkungan PemKOt Yogyakarta sedikit banyak membantu dalam melihat tantangan yang sama untuk proses migrasi di Pemda Bantul. Tim infest yang diwakili Muhammad Khayat dan Fathulloh mengakhiri diskusi dengan penyampaian peran dan posisi masing-masing organisasi yang tergabung dalam tim migrasi. Pertemuan lanjutan direncanakan digelar pada minggu kedua bulan Juni 2011.